jujur aja, drama jirisan ini jadi salah satu drama 2021 yang paling gue tunggu-tunggu penayanngannya. waktu pengumuman line-up main lead muncul, gue sebegitu super excitednya. bayangin aja dua veteran bersatu dalam sebuah judul drama yang engga biasa. ditambah lagi jejak rekam sutradara dan penulisnya bagus-bagus dan gue suka banget. gue yakin banyak orang juga yang engga sabar pengen nonton jirisan.
sebagai tim anti baca sinopsis dan nonton trailer, dengan hanya mengandalkan nama sutradara, penulis, dan pemeran utama, jujur aja gue cukup menaruh ekspektasi tinggi di drama ini.
di episode pertama, drama ini ngasih unjuk bagaimana riweuhnya jadi tim penjaga gunung, dan menurut gue itu menarik banget. makanya gue kira drama ini tuh genrenya slice of life kaya misaeng. tapi kemudian, entah di episode berapa gue agak lupa tepatnya, tiba-tiba muncul unsur misteri-fantasi dengan munculnya kemampuan ‘melihat’ hyunjo. setelah gue cek ulang mengenai deskripsi umum dramanya, ternyata emang bener genre jirisan adalah thriller-misteri-fantasi.
karena sudah menetapkan ekspektasi cukup tinggi sebelumnya, tbh gue jadi agak kecewa dengan hasilnya. padahal, premis awal yang pingin diangkat udah sangat menarik dengan mengangkat profesi yang tidak akrab dengan kebanyakan orang, jadi ini mejadi suatu terobosan baru. namun sayang sekali pengeksekusiannya--bisa gue bilang--berantakan.
pemakaian alur maju-mundurnya kacau, ga jelas, ga beraturan. gue tau maksudnya pasti pingin bikin penonton penasaran, tapi sayang banget, menurut gue jirisan gagal total. selain itu, banyak juga hal-hal yang engga masuk akal di sini. kayak durasi naik-turun gunung juga lokasi ‘tepat’ setiap tempat yang disebut dalam drama (misalnya pos-pos jaga dan lokasi batu apalah itu namanya, dia ada di atas atau di bawah gunung atau di puncak kan gatau, ga jelas). dan menurut gue, ke-enggak-jelasan itu memberi kesan bahwa drama jirisan ini terlalu mengawang-ngawang.
kegagalan makin terlihat jelas ketika drama sudah mencapai episode 14 (yang mana berarti hanya tersisa 2 episode lagi) tapi masih belum ada titik terang dari pokok permasalahan utama, yakni si pelaku utama pembunuhan dan masa kritisnya hyunjo. konklusi yang baru dikebut di dua episode terakhir membuat jirisan menjadi anti klimaks. intinya sih, benang merah jirisan terlalu pabaliut alias kusut.
untuk CGI yang sempet dikomentari warga, menurut gue kasarnya cuma di episode pertama-pertama aja, ke sananya mah udah mulai oke lagi. untuk ost engga ada yang spesial.
secara keseluruhan, gue cukup menyayangkan ‘kekurang-sempurnaan’ drama ini, padahal karya-karya milik sutradara dan penulisnya jempolan banget huhuhu. rate dari gue sih 6.5/10.
sebagai tim anti baca sinopsis dan nonton trailer, dengan hanya mengandalkan nama sutradara, penulis, dan pemeran utama, jujur aja gue cukup menaruh ekspektasi tinggi di drama ini.
di episode pertama, drama ini ngasih unjuk bagaimana riweuhnya jadi tim penjaga gunung, dan menurut gue itu menarik banget. makanya gue kira drama ini tuh genrenya slice of life kaya misaeng. tapi kemudian, entah di episode berapa gue agak lupa tepatnya, tiba-tiba muncul unsur misteri-fantasi dengan munculnya kemampuan ‘melihat’ hyunjo. setelah gue cek ulang mengenai deskripsi umum dramanya, ternyata emang bener genre jirisan adalah thriller-misteri-fantasi.
karena sudah menetapkan ekspektasi cukup tinggi sebelumnya, tbh gue jadi agak kecewa dengan hasilnya. padahal, premis awal yang pingin diangkat udah sangat menarik dengan mengangkat profesi yang tidak akrab dengan kebanyakan orang, jadi ini mejadi suatu terobosan baru. namun sayang sekali pengeksekusiannya--bisa gue bilang--berantakan.
pemakaian alur maju-mundurnya kacau, ga jelas, ga beraturan. gue tau maksudnya pasti pingin bikin penonton penasaran, tapi sayang banget, menurut gue jirisan gagal total. selain itu, banyak juga hal-hal yang engga masuk akal di sini. kayak durasi naik-turun gunung juga lokasi ‘tepat’ setiap tempat yang disebut dalam drama (misalnya pos-pos jaga dan lokasi batu apalah itu namanya, dia ada di atas atau di bawah gunung atau di puncak kan gatau, ga jelas). dan menurut gue, ke-enggak-jelasan itu memberi kesan bahwa drama jirisan ini terlalu mengawang-ngawang.
kegagalan makin terlihat jelas ketika drama sudah mencapai episode 14 (yang mana berarti hanya tersisa 2 episode lagi) tapi masih belum ada titik terang dari pokok permasalahan utama, yakni si pelaku utama pembunuhan dan masa kritisnya hyunjo. konklusi yang baru dikebut di dua episode terakhir membuat jirisan menjadi anti klimaks. intinya sih, benang merah jirisan terlalu pabaliut alias kusut.
untuk CGI yang sempet dikomentari warga, menurut gue kasarnya cuma di episode pertama-pertama aja, ke sananya mah udah mulai oke lagi. untuk ost engga ada yang spesial.
secara keseluruhan, gue cukup menyayangkan ‘kekurang-sempurnaan’ drama ini, padahal karya-karya milik sutradara dan penulisnya jempolan banget huhuhu. rate dari gue sih 6.5/10.
Vond je deze recentie nuttig?