ppkrist
Indonesia
Saya telah menonton episode pertama dari series ini, series ini entah kenapa dari segi warna mengingatkan saya pada series HIStory 3 make day count, karena punya pola pallete warna yang sama. Dari segi cerita menurutku punya latar belakang cerita yang ringan, tidak terlalu serius dan have fun banget. Banyak adegan mengundang tawa. Menurutku main role bernama Jiang Chi yang diperankan oleh Yang I Hsuan mempunyai bentuk perwatakan yang sama dengan Pu-Yi-Yong yang diperankan oleh Tseng Jinghua ; setuju?. Penampilan main role ini memang digambarkan sebagai seorang perfectsionis namun menurutku agak "crince" atau "kurang pas aja gt" tapi hal inilah yang membuatnya malah ngakak, selain itu Gu Bu Xia juga punya karakter yang lucu, menggemaskan, dan childis banget - bengek pokonya, perpaduan yang bagus ketika dua watak ini disatukan dalam satu kamar yang sama. Episode satu memang belum jelas bagaimana kelanjutannya, tapi menurutku sebagai sebuah episode orientasi, sudah cukup pas sih. Dari segi dialog, tidak terlalu berkesan ya, biasa aja. Dari segi warna juga biasa aja, mungkin beberapa hal yang membuat orang melanjutkan series ini adalah, series ini jujur -> tidak membosankan, beberapa scene mengandung comedy membuat series ini tidak begitu datar dan bersifat menaik turunkan mood, great one!. Saya akan melanjutkan episode 2-nya.
Was this review helpful to you?
Setelah menyelesaikan series Sotus, saya benar-benar sangat menyukainya serta kagum dengan bagusnya series tersebut. Kemudian saya lanjut ke Sotus season 2 ini, atau Sotus S. Namun, saya tidak merasakan hal yang sama dengan season 1 nya. Diawali dengan scene-scene yang menurutku kurang begitu mengejutkan yang saya pikir membosankan, entah kenapa saya tidak terlalu antusias. Walaupun seperti itu, ada couple yang menurut saya malah membangkitkan romansa yang bagus untuk episode satu ini ; yaitu scene-scene Tew dan Day, walaupun sedikit, mereka berdua sudah cukup membangkitkan kenangan lama Sotus season 1, terlebih karakter Day mirip dengan karakter Wad yang di season ini sudah tidak ada, bahkan ; alih-alih mengganti Prem yang kasar, Tew terlihat lebih lembut dan penyabar. Dari segi cerita, menurutku series season 2 ini tidak punya latar belakang yang kuat, tidak seperti season pertamanya : walaupun begitu, saya masih ingin melanjutkannya ke season 2222.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini merupakan episode ending untuk series ini yg menurutku apik banget sih, selain cukup sederhana, namun endingnya bagus banget ; ga gantung dan berkesan. Terkesima dan tercengang + ngakak sih liat Kongpob dan kawan-kawan menjadi panitia OSPEK yang rasanya anjirlah , wow! selain itu juga, setelah ribuan purnama episode, akhirnya Wad muncul kembali, walaupun tanpa cerita apapun dan hanya sekedar menyapa maba tapi rasanya seperti "WAD?, lu kemana aee???" hahaha. Selain itu romansa Arthit juga amat berbeda dengan sebelumnya, sekarang dia lebih adem dan murah senyum, entah keliatan lebih kek "level up gtu aja", selain itu Kongpob juga terasa terlihat seperti kating betulan aja gt ... dari segi warna biasa aja sih ya, dialognya mudah difahami dan bagus banget sih menurutku. Scene flashback Arthit jadi maba juga kaget banget woy, ternyata para senioritu segemoy itu pas awal-awal semester mereka. Series ini walaupun tidak punya scene "panas" namun menurutku tidak masalah sih, ini sangat bagus dan menggambarkan hubungan yang sehat, benar, dan seharusnya. Good job untuk series yang satu ini!
Was this review helpful to you?
Episode ini memberikan sebuah konflik dengan resolusi instan. Episode kali ini menurutku bagus ya, sebab dapat mengemas sebuah masalah dengan resolusi sederhana, scene yang apik serta timing yang pas. Dari segi warna, terasa sangat matte ya, padahal biasanya terasa sangat hambar dengan saturasi yang rendah, sekarang kaya akan suasana warna pastel. Series Sotus ini semakin menuju akhir semakin menyempitkan cerita guestrole, series seolah-olah menjadi sangat fokus pada main role. Di sini ada Prem yang memberikan isyarat bahwa dia kesulitan menyatakan perasaannya pada Wad atau kemungkinan lain adalah Wad tidak menerima cinta Prem, mimik wajah Prem yang seperti itu seperti mengisyaratkan kesedihan akan patah hati, selain itu Wad benar-benar hilang di episode-episode terakhir ini. Dari segi dialog, mudah difahami ya, alurnya pun jelas, dan sudah terasa romansa endingnya, suasananya sudah menjadi tenang, kalem dan santai. Series Sotus adalah yang terbaik, terutama di tahun series ini rilis.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini menurutku merupakan penyelesaian dari perasaan Denial Arthit, pada akhirnya dia mencoba untuk lebih mengenal Kongphob dan yang paling penting adalah mengenal tentang perasaan yang dialaminya sendiri. Ini adalah keputusan yang bijak sih menurutku, maksudku ; ini tidak terlalu cepat dan tidak terlalu berlebihan. Chemistry Arthit di episode kali ini sangat kuat, dimulai dari tatapannya, rasa gelisahnya, dan rasa cemas kebingungan yang dia rasakan. Sedangkan Kongpob dipenuhi dengan rasa lapang dada yang tinggi, rasa ikhlas yang perlahan, serta kekuatan untuk menahan diri. Terbaik untuk resolusi yang satu ini. Beberapa karakter lain seperti support role dan guest role sayang sekali tidak punya banyak scene di episode kali ini, episode ini seolah-olah berfokus pada Singto dan Krist saja ; seolah-olah episode ini menjadi episode tanpa filler.
Was this review helpful to you?
Episode ini menurutku sangat bagus ya, karena mengclearkan masalah lain yang dimiliki oleh Kong, membuat cerita tokoh lain ikut maju juga. Ada beberapa life meaning di sini terutama dalam perbincangan Arthit dan Knot mengenai susu merah muda dan minuman amerikano, saya menyukai kata bijak knot. Selain itu, arthit benar-benar terlihat seperti denial sekarang, setelah dia bilang bahwa tidak punya alasan untuk tidak menyukainya juga (refer to kongpob) ini berarti arthit punya perasaan juga ; namun arthit dan kong masih tidak bisa bersama, hal ini mungkin karena arthit benar-benar denial tentang perasaannya. Dari segi warna menurutku masih sama saja ya namun saya merasa bahwa di episode ini saturasinya lebih rendah dari biasanya, scene malam juga agak banyak. Dari segi dialog mudah difahami ya, alurnya menjadi melambat dan detailnya menjadi berkurang terlebih karena scene prem dan wad sudah tidak ada lagi bahkan sejak episode lalu, mereka benar-benar tenggelam di series ini akhirnya.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini dipenuhi dengan scene sad dan aroma-aroma denial, namun saya sangat menikmatinya. Tidak ada dialog yang berarti, bahkan episode kali ini sepertinya punya filler. Dari segi warna, menurutku bagus sih walaupun sebagian terlihat seperti adanya flikr atau transisi yang kurang rapi. Sikap arthit yang denial mungkin mengingatkan tentang masa laluku, selain itu respon sedih kongpob juga menjadi related dalam kehidupanku, ini membuatku terbawa suasana dan fikiranku terbawa ke masa lalu kemudian memutar beberapa ingatan di masa lalu, walaupun seperti menyedihkan dan membuat sedih, namun pengalaman itulah yang membuatku kuat dan lebih mencintai hidup.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini menurutku merupakan orientasi atau pendahuluan dari masalah baru yang sebenarnya, yaitu pengakuan cinta Kongpob kepada P'Arthit. Menurutku, episode kali ini dapat menyampaikan pengenalannya dengan baik, scene-nya apik, bagus dan berbobot ; punya life meaning dan beberapa hal yang berbau "sensitif" terlihat di sini. Beberapa scene juga menunjukan bentuk denial dari karakter Arthit dan saya menyukainya, karakter Kongpob yang perlahan namun yakin pun menurutku sangat natural dan punya banyak hal positif untuk penonton, ini adalah episode melodrama yang bagus! Dari segi dialog mudah difahami ya, dari segi warna juga tidak ada masalah, scene malam di sini menurutku terlalu gelap, mungkin ini diakibatkan teknologi kamera yang under 2018-2020an yang masih menggunakan pallete warna saturasi rendah, tidak seperti series hari ini (2020+) yang punya warna yang lebih kontras terutama dalam scene gelap (contohnya: Not me dan Kinnporsche). Overall episode 10 ini sangat bagus.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini benar-benar berfokus pada kemajuan pesat hubungan Kongpob dan Athit, dimulai dari pemberian gear ; kencan bersama (bilangnya sih nemenin belanja) dan lain sebagainya. Athit sepertinya sudah mulai menyadari namun dia terlihat denial, sedangkan Kongpob masih bergerak dengan caranya sendiri. Episode kali ini menurutku sangat menunjukan hubungan yang sehat, cara PDKT yang baik dan sebagainya. beberapa scene terlihat seperti "kebetulan yang disengaja" atau scene cenderung terlalu "manis" membuatnya kurang realistis, seperti posisi duduk di bis yang begitu teratur dan lain sebagainya. Dari segi warna tidak ada masalah, dialognyapun mudah difahami. Beberapa scene menurutku detail, namun sebagiannya lagi terlihat hilang, seperti scene P'off pindah tempat duduk dan sebagainya. Menurutku episode kali ini benar-benar menggemaskan!
Was this review helpful to you?
Episode kali ini menurutku punya life meaning yang bagus, di mulai dari sisi penerimaan dan pengenalan jati diri, semua tentang kebahagiaan ; aku sangat menyukainya. Dari segi warna, menurutku episode kali ini sangat terasa matte entah kenapa serasa "Be My Favorite" ini punya warna untuk dunianya sendiri. Dari segi dialog, mudah difahami ya. Saya sangat menyukai keputusan cerita yang dibuat GMMTV pada series ini, semuanya menunjukan hal-hal yang positif dan sangat menghibur. Di luar konteks, terkadang saya membayangkan, jika anda telah membaca curhatan saya dari awal episode review series ini, episode kali ini seperti memberikan aku sebuah "gambaran" tentang hal yang apabila di masa lalu saya perbaiki, mungkin segala sesuatu halnya bisa terjadi seperti di episode 10 ini. Untuk life meaning series ini, saya sangat menyukai perkataan Max mengenai "berhubungan", maks berkata bahwa tidak selamanya berhubungan seks itu adalah sesuatu hal yang buruk, dia dapat menjelaskan makna lain dan sesuatu hal yang akan diperoleh jika kita melakukannya, setiap orang pasti akan melakukannya - dia berkata bahwa kamu akan sangat beruntung jika melakukannya dengan orang yang memang mencintai kamu juga. Dari segi ceritanya, Max mengatakan bahwa dia melakukan hubungan seks bahkan sebelum dia belum mengetahui pasti mengenai perasaan pasangannya, berarti secara tidak langsung Max tidak seberuntung Kawi, walaupun seperti itu ; dia menunjukan aura positif dan tetap memberi petunjuk kepada Kawi, Max you're the best friend! Suka banget. Dari penampilannya, Max juga menggunakan pakaian yang trendi, look visualnya bagus gtu mengingatkanku pada mode yang dipakai oleh ppkritt ; selintas sangat relate-able. Saya tidak sabar menantikan dua episode terakhirnya.
Was this review helpful to you?
Off Gun Fun Night Season 1 Episode 2
0 people found this review helpful
Episode kali ini bersama Singto dan menurutku tidak seheboh bersama krist di episode satu, dialog mesumnya semkain banyak yaaa, untuk Singto ini ga terlalu heboh dan bawaannya kalem-kalem asik gtu, Singto keliatan kek bukan alpha-male banget di sini, jadi off dan gun aja yang bener-bener mendominasi panggung, termasuk permainan dll : Singto benar-benar pasif di sini, walaupun begitu tapi episode kali ini menurutku tetap asik. Momen krist masuk ke stage ini ngakak banget kwkwkkwk, kelakuan off dan gun di sini lebih ngakak dari episode sebelumnya.
Was this review helpful to you?
Off Gun Fun Night Season 1 Episode 1
0 people found this review helpful
Episode 1 udah dibintang-tamuin bareng krist, ngakak banget sih apalagi ketika krist ini disuruh pake baju-baju yang haha ngakak banget, ga berenti ketawa-ketawa nonton ini, gemesin banget off dan gun, bareng bintang tamunya (krist) juga bener-bener fun night banget, ada beberapa kata-kata jorok sih di episode kali ini tapi asli ini baited banget tapi entah kenapa bawaannya malah asik aja gt, santai, slow dan sangat menghibur.
Was this review helpful to you?
Entah kenapa, menurut saya pribadi episode kali ini terasa sangat pendek. Di awali dengan scene filler di awalnya, namun episode kali menyajikan sesuatu hal yang lumayan bagus, entah kenapa pengemasannya menurutku sangat realistis. Suasana Sotus di sini benar-benar relevan, dari segi warna menurutku it's okay, dialognya agak tricky ya terutama di subtitle indonesia yang ada di youtube ; itu terlihat seperti hardsub yang dilakukan secara automatis. Dari segi life meaning menurutku episode kali ini agak seret ya, bahkan aku tidak melihat Wad mengikuti liburan ke pantai ini, sangat di sayangkan. Tew juga sangat ditampilkan sedikit, entah kenapa ada beberapa adegan yang kurang greget, seperti saat Athit menciduk Kongphob minum-minum atau beberapa hal yang dilakukan Kongphob yang membuat Athit kesal, scene-scene ini menurutku tidak punya "sesuatu hal yang berarti". Overall, it's okay aja sih, saya tidak sabar menonton episode 9-nya.
Was this review helpful to you?
Ini adalah hari terakhir ospek, atau mungkin tidak? pengambilan bendera yang dilakukan oleh maba. Menurutku episode kali ini sangat bagus ya karena dikemas dengan alur yang baik dengan pengemasan scene yang pas ; apik sekali!. Dari segi warna, walaupun berada di tempat yang berpotensi over exposure ; episode kali ini tidak mengalami kegagalan warna yang berarti, bahkan bagus tersaji lebih baik dari episode sebelumnya. Life meaning episode kali ini sangat bagus, luas dan kaya makna. Dialog dan maksud episode kali ini juga menurutku mudah difahami dan easy going ; walaupun mengangkat tema yang "agak berat". Momen Prem dan Wad sangat bagus di sini terutama di scene apotik. Selain itu hal yang aku suka adalah Tew di sini punya peran yang penting dan banyak, jujur sih Tew adalah salah satu cwok yang aku suka di series Sotus ini, entah kenapa penampilannya yang sederhana, senyumnya yang manis, matanya yang menyejukan dan sikapnya yang kalem dan easy going itu membuatku suka padanya, Tew! i love you! ; saya tidak sabar menantikan episode selanjutnya. Oh ya beberapa momen memperlihatkan kecemburuan Athit kepada Kongphob dan ini sangat jarang terjadi di episode sebelumnya. haha
Was this review helpful to you?
Entah kenapa, untuk episode kali ini ; menurutku berisi bermacam-macam scene yang memiliki romansa warm-up alias pemanasan untuk cerita sebelum memasuki tahap yang baru. Beberapa scene memperlihatkan bahwa Athit mulai menerima Kongphob, Prem dan Wad juga sudah mulai debut mereka walaupun hanya sedikit saja. Scene M dan May pun tidak ada di episode kali ini. Dari segi alur menurutku bagus ya, dialognya juga mudah difahami, namun menurutku detailnya agak kurang begitu greget untuk episode yg satu ini. Dari segi warna, ada beberapa yang mengalami kegagalan HDR, beberapa exposure juga menurutku terlalu over-exposure. Nuansa Kong dan Athit masih sama, masih seperti suka-suka namun ditampilkan secara tidak langsung, saya menantikan episode 7nya.
Was this review helpful to you?
