Details

  • Laatst online: 2 uren geleden
  • Geslacht: Man
  • Plaats: Indonesia
  • Contribution Points: 1,777 LV8
  • Verjaardag: March 14
  • Rollen:
  • toetreden op: augustus 11, 2022
jul 6, 2023

Permulaan yang bagus. Lanjuttt

Awalnya agak ragu untuk menonton episode 1 nya, tapi pilot trailernya emang bagus banget woy, inti ceritanya belum nampak sih ya, episode 1 ini bener-bener orientasi banget ; pendahuluan untuk mengenalkan para tokoh, menurutku ada beberapa mainrole yang sebagiannya berfungsi sebagai filler cerita, tapi menurutku sangat cocok-cocok aja sih. Dari segi dialog dan warna, menurutku biasa aja ya, ada beberapa dialog yang "ini ngomongin apa sih"?? kek bgtu, mungkin nnti juga sadar sendiri kali ya setelah berjalannya episode. Tokoh utamanya menurutku punya karakter yang kuat, latar belakang kehidupan mereka juga sepertinya sangat bagus ya karena saling bersebrangan satu sama lain. Ada beberapa scene yang agak di luar konteks ya menurutku, seperti saat ibu-ibu dan dua orang mekanik membetulkan mobil yang rusak, ini seperti "hah?" wkkwkwkw, tapi gpp sih hiburan, biasanya series Phillipines memang seperti itu kan? saya tidak sabar untuk menonton episode 2 nya, series ini rilis setiap hari sabtu dan minggu jam setengah sembilan malam.

Read More

Was this review helpful to you?
jul 6, 2023

Kiyoi jadi tokoh utama di episode kali ini, suara hatinya?

Episode kali ini benar-benar membuat cerita menjadi jelas dan detail, dalam episode ini peran utama benar-benar berada di tangan Kiyoi, hampir semua scene difokuskan pada ucapan hati Kiyoi dan semuanya sangat berhubungan dan berkaitan dengan peristiwa-peristiwa dari masa lalu Kiyoi dan Hira sampai sekarang. Scene ini meningkatkan esensi cerita membuatnya menjadi jelas dan lebih bisa difahami serta meningkatkan detail. Na'as, scene ini menampilkan seorang pria baik hati Koyama, dia benar-benar menjadi pria yang patah hati, series ini memberikan satu episode dengan durasi pendek tentang Koyama yang mengetahui bahwa Hira menyukai Kiyoi, seketika menghancurkan hubungan Koyama dan Hira, padahal mereka terlihat sangat serasi di episode sebelumnya. Terlihat dari review episode selanjutnya, series ini sepertinya menggunakan bentuk "fast track" di endingnya, setelah ini ; episode terakhir akan rilis, menurutku isinya akan menjadi tahap resolusi untuk segala konflik yang terjadi, masa romansa Hira dan Kiyoi menurutku tidak ada untuk season 1 ini ; sangat di sayangkan, semua mungkin akan berakhir dengan bersamanya Hira dan Kiyoi, namun satu hal kecil yang mungkin harus ada di scene pada series ini, tolong buatkan Koyama scene yang bahagia, secara - dia adalah pria yang baik.

Read More

Was this review helpful to you?
jul 5, 2023

Terlalu padat, terlalu berat

Entah kenapa aku membenci semua karakter di episode kali ini kecuali Pat, aku membenci semuanya termasuk Pak. Jeng sendiri. Entah kenapa aku merasa bahwa Pat benar-benar sendirian, semua orang menjadi manipulatif dan bergerak dengan kesadaran untuk melindungi diri mereka sendiri ; saya sangat kesal menonton episode kali ini. Dari segi dialog menurut saya episode kali ini punya pembahasan yang berat, scene yang terlalu di warp menjadi sangat padat dan beberapa detail menjadi berkurang, chemistry kurang karena tidak membahas apapun kecuali "rencana" yang berbelit-belit, saya lebih suka series ini membuat satu episode lagi sehingga episode kali ini tidak terlalu dipadatkan, saya melihat Pat dan Jeng putus karena "uang pelicin" Jeng dalam proyek Pat, scene ini bahkan tidak ditampilkan ~ lalu tiba-tiba putus begitu saja. hah? really?. Selain itu Jaab dan Jane sama sekali tidak punya kejelasan, dan sudah pasti hubungan mereka akan menjadi sebuah "fast track scene" jika good ending, dan nice one jika bad ending but someone want to get Jaab and Jane bad ending : really?. Ada beberapa orang yang bahkan entah kenapa menjadi muncul dan sangat penting di sini seperti asisten Jeng dan wanita senior berambut panjang yang "katanya" sering membuat bL series, mereka berdua bahkan menghilang di episode sebelumnya dan menjadi sangat kental di akhir-akhir episodenya. Episode kali ini menurutku sangat berat untuk ditonton, mungkin hanya bagian endingnya saja yang krusial karena itu benar-benar the great scene one - terutama ketika kita melihat pak president tersenyum jahat kepada Pat, sungguh ; kesal sekali. Dari Review next episode ini, terlihat jelas bahwa Pat membangun sendiri perusahaannya ; dari sini kita tahu bahwa series ini akan mengambil scene "fast track" untuk ending, sangat disayangkan, padahal ini adalah series yang bagus, namun ending yang seperti ini menurutku bukan sesuatu hal yang sempurna. mungkin dibutuhkan 2-3 episode tambahan "harusnya" untuk melengkapi cerita agar tidak terlalu padat dan terburu-buru, saya fikir 10-14 episode masih dalam tahap wajar untuk sebuah series. Saya akan menonton episode terakhir dan ini menjadi penghakiman akan rating series ini.

Read More

Was this review helpful to you?
jul 4, 2023

Episode kali ini sudah tidak menceritakan…

Episode kali ini sudah tidak menceritakan tentang masa SMA Kiyoi dengan Hira, melainkan menceritakan season baru Hira yang sekarang sudah berkuliah. Hira bertemu dengan teman baru bernama Koyama ; dan sepertinya Koyama punya perasaan kepada Hira. Inilah yang menjadi masalahnya, saya tidak begitu suka akan kehadiran Koyama, dia hadir kemudian membuat mainrole menjadi redup, dari segi chemistry dan kecocokan - secara menurut saya pribadi, Hira menjadi sangat cocok dengan Koyama, terlebih karena Kiyoi terlalu mendominasi keadaan, hal ini menjadi agak mengganggu untuk saya pribadi. Saya berfikir ke depannya ini akan menjadi cinta segitiga, namun tragis bagi Koyama, selain itu Series ini hanya punya 6 episode dan ini terbilang sangat pendek, ini bisa menjadi fast track atau ending gantung akhirnya, saya harap tidak begitu. Dari segi dialog episode kali ini penuh dengan monolog dan terkesan seperti orientasi baru untuk cerita, seolah-olah masa SMA benar-benar seperti season 1 yang baru saja selesai. Walaupun begitu, kualitas scene nya menurutku masih sama, namun ada beberapa masalah yang secara pribadi saya kurang begitu suka. Selain it, opening series ini tidak berubah, opening masa SMA seperti itu sudah tidak related lagi dengan scene-scene episode 4+ ini, saya akan melanjutkan episode 5nya segera.

Read More

Was this review helpful to you?
My Ride Episode 10
0 people found this review helpful
jul 4, 2023

Ending yang terlalu ideal

Episode kali ini diawali dengan kesedihan dan "salah sangka" antara Tawan dan Mork, namun ini hanya berlangsung sebentar, ini terjadi karena effect "fast track ending". Main role lain seperti Nadia dan barista, kemudian Toy dan Boss ; kedunya memiliki good ending, mungkin hanya Toy dan Boss yang punya cerita yang pas dimulai dari orientasi, isi, konflik dan resolusi. Untuk Mayom dan Nadia, mereka punya orientasi yang bagus, namun sangat kekurangan isi, konflik yang terlalu berkabut serta fast-track resolusi. Untuk bintang utama Tawan dan Mork, mereka punya orientasi dan isi yang epic, namun konflik dan resolusinya terlalu fast track, agak disayangkan ya. Ending dari series ini menurutku benar-benar too much ideal alias endingnya terlalu happy ending - maksudku bukannya aku tidak mau ending yang happy ending ya, namun ini terlihat sangat ideal dan "seperti" tidak realistis, cenderung seperti drama banget dan "sangat ideal". Tidak masalah sih, oh ya, beberapa scene hilang di episode kali ini, padahal di review singkat episode 9 di ceritakan, seperti dialog Tawan dan Por, menurutku series ini punya cerita yang bagus ya terutama di bagian orientasi, namun sayang episode 10 ini sangat memberikan series ini sebuah cap "fast track" ending. rekomendasi? tetap masih rekomendasi dong....

Read More

Was this review helpful to you?
My Ride Episode 9
0 people found this review helpful
jul 3, 2023

the end?

Episode kali ini membahas mengenai Tawan yang mencoba untuk menjernihkan fikirannya dengan pulang ke kampung halamannya. Beberapa scenen memperlihatkan Mork yang gelisah dan kebingungan akan tawan yang tidak bisa dihubungi. Kemudian scene dilanjutkan dengan kebersamaan Tawan dan Mork di hiburan bermain, ternyata Mork mempunyai seorang anak laki-laki, ini sangat menggemaskan ketika Tawan mengetahui hal ini. Romansa episode kali ini menurutku sudah cukup bagus, dialognya agak membingungkan ya terutama jika diterjemahkan dari bahasa aslinya - dialog mengenai topik anak Mork memang agak rumit jika di terjemahkan, namun tak perlu khawatir karena menurutku dialognya dapat dimengerti dengan baik. Episode kali ini punya ending scene yang aku kurang begitu sukai, selain itu spoiler episode selanjutnya seperti memperlihatkan beberapa scene yang "meng-shorcut ending". Aku harap series ini punya ending yang jelas dan bermakna. Tidak sabar menonton episode terakhirnya besok.

Read More

Was this review helpful to you?
My Ride Episode 8
0 people found this review helpful
jul 2, 2023

Isi cerita selesai, sekarang memasuki tahap resolusi

Episode kali ini menjadi ending isi cerita Tawan dan Por, tapi series ini menampilkannya dengan cukup tragis. Pengalaman yang dialami oleh Tawan adalah pengalaman yang siapapun pasti tidak mau mendapatkannya. Mork, menjadi orang yang sangat baik untuk Tawan, dia bahkan membantu dan menyelamatkan Tawan dari keterpurukannya di episode kali ini. Selain itu Deck dan Cheep memberikan sebuah kata-kata bagus untuk episode kali ini yaitu: "yang membuat kita bisa bersama sangat lama sebenernya bukan hanya karena cinta, namun yang paling penting adalah kejujuran", ini sangat punya kesan dan life meaning yang bagus ya menurutku, penyampai-annya yang pas dengan kejadian yang dialami Tawan di sini menjadi sangat tepat dan pas banget, that is golden time. Series ini tidak memberikan kesempatan bagi Mork untuk langsung mengatakan cinta pada Tawan, dan menampilkan scene-scene puppy love yang banyak dan ini menurutku adalah bentuk cerita yang baik, sebagai contoh series step by step juga menyajikan bentuk cerita "perlahan" seperti ini. Vibes lain yang agak kurang di episode kali ini adalah mengenai insiden Tawan dan Por, hal ini terjadi karena penonton sudah terpaku pada hubungan Mork-Tawan, dibandingkan Por-Tawan ; hal lain adalah scene Por menjadi sangat sedikit, scene kebersamaan Por-Tawan menjadi semakin berkurang bersamaan dengan bertambahnya episode - faktor inilah yang membuat insiden Por-Tawan menjadi biasa saja, bahkan ; beberapa scene menyelipkan unsur komedi di dalamnya sehingga kesan sedih dan kaget menjadi kesan lucu dan mengundang Tawa. Saya tidak sabar menonton episode selanjutnya.

Read More

Was this review helpful to you?
jul 1, 2023

Baru masuk orientasi cerita Kawi dan Pisaeng yang sesungguhnya.

Episode enam ini menurutku punya pesan sederhana tentang "orientasi seksual" seseorang, walaupun punya scene dan dialog yang tidak banyak untuk topik seperti itu di episode kali ini ; namun menurutku pesannya sudah tersampaikan dengan baik. Untuk scene dan dialog, menurutku untuk episode yang satu ini agak berat dan melodrama ya, Kawi khawatir tentang ayahnya dan akan meminta bantuan kepada Ayah permai, series ini menurutku realistis ya karena menampilkan bentuk reaksi Kawi yang natural ketika dia merasa tidak enak meminta bantuan secara tiba-tiba kepada ayahnya permai. Selain itu ucapan Pisaeng yaitu "apakah sebegitu menyebalkannya untuk meminta bantuan", ucapannya itu menurutku ada benarnya ya, terutama kita sering kesal jika kita hanya meminta bantuan, namun setelah difikir ulang ternyata meminta bantuan bukanlah hal yang menyebalkan, justru dari sana kita bisa mengenal orang lain, dan merasakan rasa syukur - selain itu yang paling penting kita akan menyadari tentang baiknya berterima kasih. Episode ini memang agak berat namun punya rangkaian cerita dan life meaning yang bagus. Terakhir, menurut saya episode kali ini menekankan tentang bagian orientasi cerita yang sesungguhnya ; yaitu memasuki orientasi cerita Kawi dan Pisaeng, ini bukan hal yang aneh ya karena hanya tersedia 4 episode tersisa untuk series ini tamat. Tidak sabar ingin menonton episode selanjutnya.

Read More

Was this review helpful to you?
My Ride Episode 7
0 people found this review helpful
jun 30, 2023

Intens sekali yaaa kwkwkw

Episode kali ini menurutku punya scene romantis yang sangat intens, tidak hanya main role, namun guest dan support role juga dapet porsi yang banyak lhoo. Scene di awali dengan kiss gagal Tawan dan Mork, ini udah biasa ya karena sebelumnya di kereta gantung berputar juga begini, hanya imajinasi, namun episode kali ini bukan tentang imajinasi ; melainkan tentang sebuah noda di bawah mata Tawan dan Mork menyeka nya. Gemeszz!!. Satu hal bagus di episode kali ini adalah tentang paman Mork yang bernama Cheep, dia akhirnya menjelaskan dan menceritakan hubungan cintanya dengan deck, lucu banget ini - mereka berdua ditampilkan masih muda, namun menurutku ngakak, hanya menambahkan warna rambut hitam dan semua clear menjadi lebih muda, kwkwkw padahal menurutku mereka terlihat sama saja dengan umur yang jelas nyata, walaupun ada beberapa hal membuatnya memang terlihat muda. Cerita dan masa lalu Cheep dan Deck sangat menggemaskan dan out of the box, namun penggambarannya seperti kisah Tawan dan Mork, intinya menarik dan bagus. Untuk hubungan baristha dan dokter anak (Nadia) di episode kali ini tidak ada perkembangan apapun, untuk Toy dan Boss mereka menjadi lebih dekat dan lebih menggemaskan, padahal awalnya aku tidak terlalu tertarik dengan mereka. Namun, seiring berjalannya episode, mereka berdua menjadi sangat menggemaskan kwkwkw. Episode kali ini masih terus menggambarkan hubungan gelap Por dan selingkuhannya yang bahkan sudah berkonsultasi dengan Tawan, hal ini membuat Tawan stress, namun Mork selalu menghiburnya... waktu waktu ini membuat banyak scene dengan romansa bagus untuk Tawan dan Mork, saya tidak sabar menonton episode selanjutnya.

Read More

Was this review helpful to you?
My Ride Episode 6
0 people found this review helpful
jun 29, 2023

Apik banget episode satu ini

Episode 6 dari series ini menurutku adalah episode yang paling apik dalam hal scene. Setiap pemain diberi jatah tayang yang adil ya menurutku. Ada satu hal yang menjadi main conflict utama dalam kerusakan hubungan Tawan dan Por, yaitu soal waktu - series ini seperti menggambarkan bahwa "waktu" adalah biang keladi dari segala kekacawan, kenyataannya harusnya tidak seperti itu, walaupun sebagiannya memang terjadi di dunia nyata - namun waktu sebenarnya bukanlah masalah utama, salah satu bentuk yang salah di episode kali ini adalah mengkambing hitamkan "waktu" dengan jatuh cinta kepada orang yang salah. Selain itu, scene ini memberikan dialog tentang Mork dan Tawan, dimana menurut teman Mork, Tawan berbuat baik kepada Mork bukan berarti dia suka, ini sangat memukul penonton ya terutama aku, ini membuat semua romansa yang terjadi seolah-olah menjadi semu seketika, namun hal ini memang realistis, dan memang sering terjadi di dunia nyata. Hubungan Nadia dengan Barista memang membaik ; namun hubungan dua orang ini tidak jelas. Main role lain yaitu Toy dan Bos menjadi lebih baik di episode kali ini dan memiliki life meaning yang bagus di antara yang lainnya menurut pribadi ya, Boss yang kurang suka bergaul dipertemukan dengan sosok orang yang santai dan enjoy_life able banget Toy membuat hubungan mereka menjadi terlihat lebih berwarna. Dari segi dialog sangat mudah dimengerti ya, alurnya bagus. Terakhir, Mork yang bertemu dengan Fern, sekarang sudah tidak merasakan kesedihan lagi - teman mork berkata bahwa itu adalah tanda Mork sudah move_on dan jatuh cinta lagi. Episode kali ini punya banyak dialog menggemaskan. Saya tidak sabar untuk episode selanjutnya.

Read More

Was this review helpful to you?
My Ride Episode 5
0 people found this review helpful
jun 27, 2023

Loh kok mirip lakorn

Melanjutkan scene pasar malam yang berlangsung dari episode 4, kali ini My Ride sudah masuk ke dalam konflik cerita, dimana masing-masing main role memulai debut cerita inti mereka. Walaupun seperti itu, namun menurutku episode kali ini cenderung lambat dan malah mirip sinetron ; di mana Mork menemukan Por bersama kekasih gelapnya malam itu, terbengong dan kemudian dilanjutkan oleh Tawan yang menemukan Por tapi sedang tidak bersama pasangan gelapnya ~ tuh kan? lakorn banget kan?! Bentuk cerita seperti ini sangat sinetron banget. Selain itu, Scene di episode kali ini agak berat ya karena menampilkan beberapa adegan kekacauan, filler pun agak banyak terutama membahas mengenai 3 teman Mork yang menjadi pemain handal dalam permainan-permainan pasar malam itu. Dari segi alur menurutku agak rumit juga ya, walaupun masih dapat difahami namun semua main role berada dalam scene penting di tengah zona kekacauan membuat segalanya menjadi agak "mesh". Nuansa Tawan dan Mork semakin menggemaskan namun episode kali ini punya bentuk sad sceneary yang lebih kuat dibanding sceneary lainnya, episode ini terasa agak lambat dari episode lain, ini seperti episode pembuka konflik cerita, saya benar-benar ingin segera menonton episode selanjutnya.

Read More

Was this review helpful to you?
My Ride Episode 4
0 people found this review helpful
jun 26, 2023

Episode dengan romansa cukup intense, sebagus itu woy!

Episode kali ini membahas mengenai Tawan yang berusaha memperbaiki hubungannya bersama kekasihnya Por, namun naas semua yang dia usahakan ternyata tidak membuahkan hasil, niatnya dia ingin berkencan dengan Por ; hanya saja Por ternyata terlalu sibuk, membuatnya cuti sendiri tanpa alasan yang jelas. Singkat cerita dia akhirnya meminta Mork untuk membawanya ke mana saja untuk menjernihkan mood dan fikirannya, di sinilah romansa Tawan dan Mork terjadi. Dari segi dialog mudah dimengerti ya, alurnya juga bagus dan jelas; episode kali ini sangat bagus ya menurutku karena tidak mengandung banyak filler, salah satu yang terungkap di episode kali ini adalah tentang pamannya Mork yang bernama Cheep yang terjadi seorang pria gay, Dek bukan saudaranya melainkan pasangannya, dia menceritakan secara langsung mengenai sorot mata Mork yang sama ketika memandang Tawan ; dia berkata bahwa sorot mata seperti itu sama sepertinya ketika dia memandang Deck ketika masih muda dulu ketika awal dia menemukannya. Selain itu mainrole lain juga memiliki ke majuan, terutama temannya Tawan yaitu Nadia (Dear) yang sekarang sudah mulai menjalin komunikasi dengan pak Barista, sedangkan Toy sekarang memperalat Boss katingnya itu - namun hal ini membuat mereka menjadi semakin dekat. dari segi warna, menurutku episode kali ini sangat coffee colour banget ya dengan perpaduan sorot lampu warna-warni dengan night scape yang bagus, selain itu romansa di episode kali ini sangat kuat dan intens, saya sangat menyukainya. Entah kenapa sorot mata Mork kepada Tawan memang sangat bagus, semua tingkah Mork yang memperlihatkan seseorang sedang denial menjadi nilai plus untuk karakter Mork sendiri, sedangkan untuk Tawan ; ketulusannya sangat kuat membuatnya menjadi karakter yang baik hati dan murah hati. Mork dan Tawan menurutku adalah bentuk pasangan yang ideal, selain karena latar belakang mereka yang sangat berjauhan, merekapun seperti pasangan yang saling melengkapi. Terakhir untuk Por sendiri, dia sepertinya memang sudah berpindah hati, namun pria yang bersamanya masih tanda tanya, aku fikir itu adalah dokter khamhan, itu hanyalah sebuah spekulasi saya sih, saya tidak sabar menonton episode selanjutnya, episode 5.

Read More

Was this review helpful to you?
My Ride Episode 3
0 people found this review helpful
jun 25, 2023

Mulai kelihatan ceritanya mau dibawa kemana

Jujur sih aku nonton series ini dari awal, emang udh sebegitu sukanya aku ; terutama dari ceritanya. Episode kali ini fokus kepada "heart broken-nya" para pasangan di sini, walaupun ada yang terang-terangan dan ada yang masih "hidden scene". Ya, Hubungan Tawan dan Mork menjadi lebih dekat ya sekarang, setelah Mork merasa "cemburu secara denial" ketika melihat Tawan dan Por bersama, namun karena karakternya yang baik hati, akhirnya dia tetap tersenyum dan terus bahagia. Hal ini juga semakin bagus ketika pamannya Chep berkelahi dengan saudaranya Dek kemudian mereka akhirnya berbaikan dihadapan Mork, hal ini membuat Mork menyadari sesuatu - selain itu Fueang yang ternyata menanyakan sesuatu kepada Mork mengenai "apakah pernah menyukai sesama pria" membuat Mork sedikit melamun dan merasakan sesuatu, namun Mork masih dalam bentuk denialnya sendiri. Fokus kepada konflik, Nadia ternyata sudah patah hati karena dokter yang dia suka ternyata menyukai laki-laki juga, perjalanan cerita Nadia baru mulai di sini dengan seorang barista. Selain itu, Por ternyata bersama seorang pria lain yang biar kutebak, pasti ini adalah dokter Khanghan, tapi entahlah di episode kali ini dia hanya terlihat sepintas. Dari banyak scene episode kali ini, jelas bahwa orientasi series berakhir di episode 3 ini, dan memulai memasuki isi cerita yang sebenarnya. Dari segi dialog, mudah difahami ya, scene nya juga menarik, tidak membosankan dan mengandung beberapa komedi ringan, dari segi warna, sudah cukup ya. episode ini sudah cukup bagus menurutku, saya tidak sabar menonton episode 4 nya.

Read More

Was this review helpful to you?
My Ride Episode 2
0 people found this review helpful
jun 24, 2023

Bagus dan unik banget sih menurutku ceritanya

Kisah mamang ojek sekarang semakin galau, namun episode kali ini mulai mengakhiri perasaan patah hatinya ; tentu saja, mamang ojek sudah menemukan cinta yang baru, walaupun cinta ini masih seperti bayang-bayang. Episode kali ini membahas mengenai Tawan yang akan menjadi peserta dance di acara yang diadakan oleh rumah sakit tempat dia bekerja, departemennya tidak terlalu terkenal, oleh karena itu temannya bernama Nadia mengajak Tawan dan beberapa teman magang untuk ikut menampilkan sesuatu yang spektakuler, salah satunya "ya itu, pertunjukan dance" yang dilakukan oleh Tawan dan anak magang lainnya ; sebelum masuk ke sana, Tawan harus membeli beberapa perlengkapan untuk memaksimalkan kontesnya itu, lalu dia menemui Mork dan memintanya untuk membantunya mencari barang-barang yang diperlukan. Dari segi dialog dan alur sangat mudah difahami ya, romansa-nya sangat dapet banget ya, dimulai dari hubungan Tawan dan Por yang harumnyaaa banget-banget + bucin parah dan ideal lah pokonyamah, sampai perasaan yang muncul ketika melihat Tawan dan mamang ojek bernama Mork ini ketika bersama, tatapan Mork sangat begitu tajam namun lugu, sangat menggemaskan dan memancarkan aura romantisme yang epic, selain itu senyuman Tawan kepada Mork membuatku meleleh, tertawa sendiri dan Aaa!! memunculkan perasaan bahagia, entah aku bingung harus memasangkan Tawan dengan Mork atau Dengan Por, karena keduanya uwu banget. Episode kali ini punya bentuk cerita yang menurutku berkesan ya terutama ketika Tawan menolong seekor anjing, dan reaksi Mork ketika mengetahui bahwa Tawan adalah seorang dokter, nuansa agak mengganggu adalah ketika salah satu dokter bertanya kepada Tawan tentang Mork (mamang ojek) yang berada di dalam ruang dokter, suster tersebut terlihat agak sinis dan ini membuat Mork agak tidak nyaman berada di sana, dan terlihat rendah diri, hal ini membuatku tidak nyaman juga ya seolah-olah Mork berbeda kelas dengan mereka, walaupun memang Mork berada di kelas yang berbeda dengan Tawan, seharusnya suster tersebut tidak sampai berkata seperti itu dengan mimik wajah yang sedikit "menyindir". Kisah dan karakter Mork juga aku sangat menyukainya, walaupun badannya kecil dan terlihat lebih pendek dari Tawan, namun dia orang yang rajin serta bekerja keras, penyabar dan menyenangkan, wajahnya sangat bercahaya - aku sangat menyukainya. Episode kali ini menurutku bagus ya ; saya ingin segera menonton episode 3 nya besok.

Read More

Was this review helpful to you?
My Ride Episode 1
0 people found this review helpful
jun 22, 2023

Ga bisa sih ini, kwkwkw

Kesan pertama menonton di menit-menit pertama series ini sangat amat kuat yang romansanya, karena tiba-tiba saya dihadapkan dengan scene dua dokter yang seperti saling suka dengan banyak sekali dialog harum di dalamnya. Menceritakan Tawan yang merupakan seorang dokter, dia bertemu dengan kaka tingkatnya di rumah sakit dimana dia bekerja, padahal sudah lama dia dan kaka tingkat tidak saling bertemu. Kaka tingkatnya yang bernama Por ternyata bekerja di rumah sakit dimana Tawan mulai bekerja, dengan latar belakang yang baru ternyata Por sudah single, dan ternyata menyukai Tawan, Tawan sendiri sebenarnya sudah menyukai Por sejak Kuliah kedokteran ; namun sayang saat itu Por tidak single. Cerita berlanjut dari tokoh yang lain yaitu Mork, seorang driver atau nama gaulnya "ojek" dia mempunyai pacar bernama Fern, namun hubungannya dengan Fern bukanlah hubungan berbunga-bunga, hal ini membuat Fern memutuskan untuk putus dengan Mork, suatu waktu ketika Mork sangat sedih sambil menangis, datanglah Tawan yang ingin memesan jasa perjalan Ojeg, chemistrypun mulai terjadi antara Mork dan Tawan. (review film) ; untuk episode kali ini, menurutku dialognya sangat mudah dimengerti ya, alur ceritanya jelas walaupun memiliki alur campuran ; dari segi warna, tidak ada spesial, namun penyajian scenenya menurutku menarik, pemilihan aktornya pun menurutku pas, romansanya sangat harum dan dapet banget. Life meaning dari episode kali ini menurutku kurang ya, oh ya ternyata series ini punya dua support role dengan cerita mereka atau sebutan halusnya dua pasangan "filler", tapi tidak masalah ya, karena cerita merekapun cukup asik. Tapi saya agak bingung dan penasaran akan kelanjutan episodenya, karena ini akan menjadi bentuk cinta segitiga, namun sangat berbeda kelas, bagaikan bumi dan langit jika melihat Mork dan Tawan, namun hal ini mungkin bisa terjadi jika Por punya beberapa kesalahan fatal dan karakter tersembunyi dibalik tampilannya yang baik hati dan menyenangkan. Atau kemungkinan lain adalah takdir yang benar-benar menyatukan mereka, dan simpulan akhir adalah bad ending - namun probabilitas ini sepertinya sangat sulit diperoleh. Overall untuk episode satu ini bagus ya, saya sarankan untuk mengenal karakter dan pemainnya lebih jauh agar dapat menyaksikan series ini dengan optimal. Saya tidak sabar untuk episode 2nya.

Read More

Was this review helpful to you?